RI Bakal Tambah 12% Saham Freeport Tanpa Bayar

RI Bakal Tambah 12% Saham Freeport Tanpa Bayar

nyingmavolunteer – RI Bakal Tambah 12 persen saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Kesepakatan ini merupakan hasil negosiasi panjang antara pemerintah dan perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport McMoRan.

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa kesepakatan tersebut telah melalui pembahasan intensif selama lebih dari enam bulan. “Negosiasi bukan baru satu atau dua bulan, ini sudah berlangsung lama. Prosesnya sudah mencapai tahap finalisasi,” ujar Rosan di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

“Baca Juga: 17 Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Teridentifikasi”

Rosan menegaskan, kesepakatan secara prinsip sudah tercapai. Saat ini, BPI Danantara bersama kementerian dan lembaga terkait tengah menyiapkan dokumen serta rincian perjanjian resmi. Tambahan saham tersebut akan diberikan secara cuma-cuma tanpa adanya kompensasi finansial apa pun kepada pemerintah Indonesia.

“Kita akan mendapatkan penambahan saham 12 persen. Free of charge, tidak ada biaya sama sekali. Implementasinya sedang difinalisasi,” jelas Rosan.

Penambahan saham ini diharapkan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam kepemilikan PTFI yang selama ini menjadi salah satu aset strategis negara di sektor tambang. Dengan peningkatan kepemilikan tersebut, pemerintah juga diharapkan bisa memiliki peran lebih besar dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.

Ke depan, pemerintah menargetkan agar pengelolaan tambang tembaga dan emas terbesar di Papua itu semakin memberikan manfaat optimal bagi perekonomian nasional dan masyarakat sekitar.

RI Bakal Tambah 12% Saham, Divestasi Freeport Rampung, RI Siap Kuasai 63 Persen Saham

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengonfirmasi bahwa negosiasi tersebut sudah selesai dan telah masuk tahap final. “Negosiasi tambahan Freeport sudah saya nyatakan final, sudah penambahan 12 persen,” kata Bahlil kepada wartawan di Jakarta. Ia menegaskan, penambahan saham tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama antara pemerintah dan Freeport McMoRan sebagai induk perusahaan tambang asal Amerika Serikat.

Meski belum menyebut waktu pasti pelaksanaan divestasi tambahan itu, Bahlil memastikan Freeport akan memperoleh perpanjangan izin operasional setelah seluruh kesepakatan rampung. Dengan demikian, kedua pihak dapat melanjutkan kerja sama jangka panjang dalam pengelolaan tambang tembaga dan emas terbesar di Papua.

“Baca Juga: Macan Tutul Besar Masuk Hotel Bandung, Tamu Heboh”

Sebagai informasi, melalui divestasi yang dilakukan pada tahun 2018, Indonesia telah memiliki 51,2 persen saham Freeport melalui holding BUMN pertambangan, MIND ID (Inalum). Dengan tambahan 12 persen saham baru, total kepemilikan Indonesia akan meningkat menjadi 63,2 persen.

Langkah ini menandai penguatan kendali nasional terhadap aset strategis di sektor pertambangan. Pemerintah berharap peningkatan kepemilikan tersebut dapat memberikan dampak ekonomi lebih besar bagi negara, termasuk penyerapan tenaga kerja dan kontribusi pajak yang lebih optimal di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *